hitung-hitungan



Alkisah ada seorang gadis miskin yang menikah dengan pria ganteng nan kaya raya. Belum diketahui apa alasan pria kaya ini menikah dengan sang gadis. mungkin cinta, bisa jadi cinta, saya rasa ya cinta,, apalagi alasan yang tepat untuk menikah selain cinta.ya pasti cintalah.

Seiring dengan berjalannya waktu, sang pria ini ketahuan selingkuh. sang istri marah jelas saja marah, wajar kan kalo marah?? malam itu, karna kesal dengan kemarahan sang istri, pria ini mengusir istrinya.

suami : Dulu kamu nikah sama aku gak bawa apa-apa,, sekarang jangan harap kamu bisa bawa satu barangpun dari rumah ini!!
istri : *menangis kehabisan kata, sedih bercampur marah* oke, kalo gitu saya minta kamu bayar sekarang. selama 10 tahun menikah, BERAPA KALI KAMU TIDUR DAN BERCINTA DENGANKU?? aku gak pasang tarif mahal. 100rb untuk sekali main,, sekarang kamu hitung, dan bayar!


Nah kan, siapa suruh itung-itungan hihihihihihihiihi,, jika tangan kanan mu memberi jangan biarkan tangan kirimu mengetahuinya. ya kalo kita itung-itungan sama kebaikan yang udah kita kasi ke orang, orang juga pasti bakal itung-itungan sama kita.

Pernah ada yang bilang : ketika kamu meminjamkan uang pada seseorang, jangan pernah berharap uang itu akan kembali. jika kamu mengharapkan uang itu kembali jangan pinjamkan.

Sama seperti ketika menabur kebaikan, jangan pernah berharap bahwa kebaikan itu akan kembali pada kita seketika. kebaikan akan kembali mungkin tidak dengan cara yang sama, tapi pasti akan kita tuai. PASTI! Buang ekspektasi anda tentang, jika aku berbuat baik padanya maka dia akan berbuat baik padaku juga. BISA IYA BISA JUGA ENGGAK,, jadi mending jangan berharap apa-apa ketika anda menabur kebaikan. Akan ada orang - orang lain yang berbuat baik, seperti apa yang sudah anda lakukan untuk orang lain.

Teruslah menabur kebaikan, dan jangan biarkan tangan kirimu mengetahuinya. LEBIH BAIK MEMBERI DARIPADA MENERIMA.

salam sayang,
febiantika













No comments:

Post a Comment