Aku yang paling Benar!


Sekali waktu tika bertengkar dengan doni, tika merasa bahwa tindakannya benar, dan doni juga merasa bahwa tindakannya benar. Keduanya tetap pada pendirian dan tidak ada yang mau melunak. Suasana di bioskop malam itu semakin dingin. Lebih dingin dari biasanya karena hati mereka juga beku.
Tidak ada lagi genggaman tangan yang hangat seperti biasanya. mereka saling menjauh, bahkan tidak mau bertatapan. Tika mulai meneteskan air mata, bukan karena ia ingin dikasihani dan berharap doni melunak. Ia hanya bingung harus berbuat apa. ia tidak menyukai suasana itu, tapi ia merasa cukup benar dan enggan untuk meminta maaf. 
Akhirnya tika meraih tangan doni dan memeluk bahunya erat-erat, tika berkata: aku ga suka kita kayak gini! doni menjawab: maafin aku ya, *sambil mengusap kepala tika lembut*
Happy ending!

Dalam sebuah hubungan, masing-masing individu tetap mempunyai EGO. menurut pengalaman saya selama hampir 5 tahun berpacaran, kesalahpahaman menjadi boomerang paling ampuh untuk memicu sebuah pertengkaran HEBAT. Saya tinggal ditengah keluarga yang sangat keras, dan saya tahu bagaimana akhir sebuah hubungan yang mempertahankan EGO sebagai kekuatan. 

Dari dulu aku mencoba mengalah dan berusaha jadi mediator antara diriku dan pasangan. aku tahu bahwa pria tidak bisa semudah itu melemah jika merasa benar. Karena itu jika kedua pihak sama-sama merasa benar, harus ada mediasi diantara keduanya. Jarang aku menemukan pria yang LUNAK terlebih dulu dan membuka mediasi agar masalah dapat diselesaikan, karena itu wanita yang harus terlebih dahulu berinisiatif. (JANGAN DIAPLIKASIKAN PADA PASANGAN YANG TERBUKTI MELAKUKAN PERSELINGKUHAN *kalo  dalam kasus ini wanita yang lunak duluan sedang si pria merasa benar ,dengan bawa pompom sambil goyang-goyang aku ingin mengucapkan selamat menikmati prototype of hell in the world*)

Saat kedua pihak merasa argumennya benar, bersikaplah sedikit LUNAK agar pria bisa menerima apa yang ingin kita sampaikan. Ketika seorang wanita berkata kamu yang salah, percayalah bahwa pria tidak benar-benar bisa menyadarinya. Bahkan dalam beberapa kasus perselingkuhan si pria akan merasa benar dan membuat wanita berada di posisi yang salah -___-!!

Bersikaplah lembut dan katakan maaf jika perlu. Bukan meminta maaf karna apa yang yang tadinya  anda anggap benar adalah salah, tapi meminta maaf karena sudah ikut andil dalam membuat suasana yang tidak enak. Bersikaplah seolah anda menyetujui argumen mereka dan bisa menerimanya, lalu sampaikan apa yang menurut anda tidak benar. 

Dan untuk PRIA, jika wanita sudah mulai melunak jangan bersikap ACUH padanya! itu akan membuat wanita merasa "aku kok digawe kalah-kalahan tok!"  *eaaa bahasa jawanya keluar :)*

Pria juga punya andil yang sangat besar, jika PRIA tidak mau melunak dan tetap KEKEH SUMEKEH sama pendirian , ga mau introspeksi diri, dan ga menerima pendapat pasangan. saya pastikan nggak lama  lagi bakalan BUYARAN! bukan bayaran loh ya,, buyaran=putus!

Hubungan adalah suatu proses yang sangat panjang, selama proses berlangsung keduanya akan saling membangun dan menajamkan. Proses ini akan terus berlanjut sampai keduanya RIP. Karena itu kunci jika ingin hubungan tetap berlanjut adalah saling memahami satu sama lain. JIka anda sudah berusaha keras namun tetap tidak bisa berempati dan tidak bisa memahami pasangan anda, selamat mencari pasangan baru. tapi jika anda sudah menikah, teruslah belajar memahami pasangan anda, jangan cari pasangan baru.
Ini hanya sekedar curhat colongan, Loh.. hahahahahahahah..

love,
Febiantika

coming soon!

3 comments:

  1. sing penting kuwi saling mangerti...!!!
    Podo ngerti posisine dewe-dewe
    nek gag ngerti..?
    Yow mesti kalah 3-0 koyo indonesia vs malingshit xixixi


    keep bloggerhood

    ReplyDelete
  2. hahahahahhahaah,, bener, konflik disebabkan karena kedua pihak sudah tidak mau lagi saling mengerti. *ga mau ngalah*

    ReplyDelete