Sahabat atau Lawan?

Waktu kita mendengar kata sahabat maka ekspektasi kita adalah : pribadi yang baik, menyenangkan, setia, peduli, dan semua embel-embel baik yang kita lekatkan pada kata sahabat.

Everybody changing : predikat sahabat yang kita berikan pada seseorang bisa saja berubah jadi lawan. Orang yang tadinya memeluk kita tiba-tiba menyakiti hati kita, tidak peduli pada kita, dan melakukaan tindakan-tindakan yang tidak kita suka.

SAHABAT  bisa jadi LAWAN  karna ekspektasi kita terhadap orang tersebut  tidak tercapai. Ekspektasi sama ekstasi beda satu kata doang .. tapi kalo ga ada P artinya jadi beda,, bayangkan kalo P D G I L A di hilangkan dari dunia,, jelas kita bakalan susah menuangkannya dalam tulisan. *salah fokus ini ngomongin apa kok larinya kesini*

Back..
Ditikung sahabat sama ditikung orang yg ga kita kenal, lebih enak mana? *dua-duanya sama ga enak* karna intinya kita ditinggal pacar. Tapi kenapa emosi lebih meledak-ledak kalo tau sahabat sendiri yang nikung kita? Karna kita meletakkan sebuah harapan – hal hal yang baik yang harusnya dilakukan oleh sahabat kita, dan ketika harapan itu tidak tercapai, kita menjadi kecewa dan marah.

Jadi sikap orang lain terhadap kita yang harus diubah, atau ekspektasi kita terhadap orang lain yang diubah??
Selamat mmilih sobat :*


No comments:

Post a Comment